Kita sering menemukan hadis-hadis Nabi saw yang isi kandungannya secara lahiriah terkesan kontradiksi antara satu dan lainnya. Para ulama dalam menghadapi hadis-hadis seperti ini cenderung mengambil sikap yang berbeda-beda, ada yang mengompromikan antara satu dan lainnya (al-jam’u), ada yang menyikapi dengan memilih hadis yang lebih kuat sanadnya (tarjih) dan ada juga yang mengambil sikap menasakhkan salah satu di antara keduanya (al-naskh), Nah, sikap mendahulukan kompromi adalah pilihan yang ditawarkan oleh mayoritas ulama dan tawaran inilah yang sangat adil terhadap hadis-hadis Nabi saw apabila telah dipastikan hadis-hadis tersebut secara kualitas sama-sama kuat.
Akan tetapi realita di lapangan masih banyak ulama yang terkesan terburu-buru memilih sikap ketiga, yaitu memandang mansukh salah satu di antara hadis-hadis yang bertentangan tersebut. Padahal menurut para ulama yang pakar dalam bidangnya masih bisa ditempuh langkah-langkah kompromi antara kedua hadis yang bertentangan itu. Kerancuan inilah yang coba dipaparkan dalam buku ini, selain turut pula disertakan beberapa langkah atau syarat-syarat nasakh lainnya yang harus dipenuhi sebelum hadis-hadis itu divonis sebagai hadis yang mansukh. Pada intinya buku ini ingin menawarkan sikap kompromi terhadap semua hadis Nabi saw yang terkesan kontradiktif, karena sikap kompromi selain dipandang berlaku adil terhadap warisan Rasulullah saw juga dapat menyelamatkan hadis-hadis tersebut yang cenderung terbuang begitu saja.
Spesifikasi Buku:
- Penulis : Dr. Tarmizi M. Jakfar, M.Ag
- Editor : Salman Abdul Muthalib
- Dimensi : 14,5 x 20,5 cm
- Tampilan : FC (30%) dan BW (70%)
- Jenis Kertas Cover : Art Cartoon 310 gsm
- Jenis Kertas Isi : Book paper 85 gsm
- Jilid : Binding (lem panas)
- Estimasi Tebal : vii + 146 hlm
- Cetak : Offset
- ISBN : 9 ______ ______